Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2019

Surat Untuk Arani.

Teruntuk Arani, Kabarku masih sama, Arani. Pada setiap malam, aku mengangkat tangan untuk menyelipkan namanya dalam doa, dan bertahan terlelap diantara keyakinan datangnya sedih pagi hari. aku benar-benar menyelipkan sebuah ruang di kata itu. seperti mengumumkannya kepada setiap orang yang lewat, dengan maksud “dilarang mendekat”. karena aku sedih. se-dih. Arani, sekeras apapun aku tertidur, pada akhirnya aku terbangun. perasaan nyeri yang unik semakin nyeri. Mimpiku masih tentang dia. setiap malam, dihampir semua babak bangun-tidur-bangun-tidur-bangun-aku. Bagaimana aku tidak capek? Sebagian begitu indah sampai rasanya ingin marah. kenapa aku terbangun? tidak bisa aku terus hidup di cerita barusan? mengapa tidak menjadi nyata saja? hidup rasanya akan lebih mudah jika sama seperti alur tadi. Pepohonannya masih hijau lebat, Arani. matahari begitu ramah dikulitku. kamu harus tau, dia memujiku cantik menggunakan gaun yang dibelinya, tentu dia begitu tamp